Puisi karya Muhammad Husein Heikal
Juara 5 Lomba Menulis Puisi dalam rangka Peluncuran Tulis.me
kubayangkan tubuhmu adalah sebuah kota
yang ditetumbuhi makna pahatan dari reruntuhan stalagtit cinta
berisi rongga: apartemen-apartemen rahasia
yang tak sesiapa tahu isinya
di tubuh yang menjulang berbagai ingatan
dari berbagai kegiatan: bangun, mandi, makan, rapat, date, shop, pangkas, membaca, pergi, jogg, beli, dinner, berdoa, tidur, mimpi, dan: esok menanti untuk mendaur ulang tubuhmu dalam letih.
––– ah, aroma-aroma kaum urban
kubayangakan tubuhmu adalah sesuatu arsitektur
berbagai bangunan mencuat bagi duri-duri melengkung
para arsitek menggaris-garis tubuhmu yang masih berbau batu-bata
senyum yang belum meliku sempurna
betapa tak ada yang lebih mengagumkan ukiran dari jemari tuhan
kubayangkan tubuhmu adalah setebal kamus
yang menyimpan rerupa rahasia bagi penggelut makna kata
penyair dan linguis merenangi palung-palung tak teraba
kedalaman yang semu, keajaiban yang tak pernah ketemu
menakar-nakar, apakah ini waktu yang tepat untuk menambah kosakata
agar para remaja tak kesulitan menyampaikan cinta
kubayangkan tubuhmu adalah sebuah benua atau samudera
makhluk-makhluk hidup yang tak terdata statistik membuat semasing kemas cerita
membuat kerumit untuk bertahan hidup dari gundah yang setia melanda
sebenar mereka saling memangsa: ya! diatas tubuhmu yang benua dan samudera itu
tak ada yang ingin mengalah, mereka saling siang dibalik diam termalam
kubayangkan tubuhmu adalah sebuah smartphone
membuka berbagai aplikasi atas nama kecanggihan terkini
orang memencet-mencet tubuhmu dengan jari-jari bergilir
dan daya bateraimu yang terus mengurang gulir, seperti kabut yang kekurangan asap
atau seperti takdir yang kehilangan getir
sebuah layar yang hanya mampu menampilkan, tanpa mampu merasakan
kubayangkan tubuhmu adalah sebuah puisi
untuk kali ini aku berdiri: menatap sendiri raung-raung yang kian gejala
langit yang menua, hutan mengobar, sungai melebar, laut kehilangan asin, matahari lupa bangun pagi, bola berpola trapesium, rindu jadi debu, kucing jadi aum, luka jadi manis
seperti hidup yang tak terlindas peradaban.
seusai itu, ya, sebelum kita mengucap salam bagi pelangi beraroma hitam, abu-abu, dan putih. tak lama lagi mereka berkoar-koar: mengutuki tubuh-tubuh yang terlahir prematur
bergegaslah membayangkan tubuh ini, tubuh yang sebenarnya kau sebut tubuh
––– bagi penebusan dosa-dosa silam
2017
Tulis.me dengan senang hati menerima karyamu untuk dimuat di sini. Karya dapat berupa cerpen, puisi, esai, atau tips menulis. Untuk mengirim karya dan tips, buka menu Submit Karya & Tips.
One thought on “Puisi Juara 5 Peluncuran Tulis.Me – Membayangkan Tubuhmu – Muhammad Husein Heikal”
Suka banget sama puisi ini